Selasa, 02 Agustus 2016

SENSASI BERBEDA DI EMBUNG KLEDUNG & WISATA ALAM POSONG


Yeayyy… akhirnya tiba juga buat travelling di daerah Temanggung. Kami memutuskan tanggal 25 Juli 2016 untuk berangkat ke dua tempat wisata yang udah kami pilih. Wisata di Temanggung memang tidak begitu terdengar tetapi ada dua tempat wisata yang menarik perhatian kami, yaitu Embung Kledung dan wisata alam Posong. Kami memutuskan untuk berangkat pukul 08.00 pagi karena mengunjungi tempat yang viewnya gunung jadi kalo terlalu siang takutnya ketutup awan. Perjalanan berlangsung sekitar 2 jam. Kembali kami mengandalkan GPS sebagai penunjuk jalan kami. Akan tetapi kami baru menggunakan GPS saat telah sampai di daerah Temanggung. Kami berkendara melewati magelang kemudian belok kiri di pertigaan Secang. Mengikuti jalan tersebut sampai di Alun-alun Temanggung. Kemudian kami mengambil jalan yang kearah Wonosobo. Kami terus mengikuti jalan yang ditunjukkan GPS sembari menikmati pemandangan di sepanjang jalan yang kami lewati serta bercengkerama agar perjalanan terasa dekat. Awalnya kami juga hendak mengunjungi wisata alam Sindhumoyo, tetapi karena letak dan juga informasi tentang tempat tersebut masih kurang jelas akhirnya kami mengurungkan niat untuk kesana.  

Setelah perjalanan yang cukup lama sampai lah kami di Embung Kledung, perjalanan tidak terasa asing bagi kami karena ternyata kami pernah melewati rute tersebut ketika kami travelling ke Wonosobo. Selain itu di perjalanan tadi kami juga sempat melihat gapura Posong yang merupakan tujuan travelling kami yang kedua. Petunjuk dari embung kledung sudah cukup jelas, dari arah Magelang yaitu setelah menemui SPBU kledung lurus saja sekitar 100 m dan kemudian perhatikan kanan jalan maka akan ada banner penunjuk jalan ke embung kledung.  Jalan masuk menuju embung ini berupa tanah dan bebatuan sehingga harus hati-hati terlebih saat musim penghujan. Retribusi untuk menikmati pemandangan embung Kledung adalah Rp 7000 per orang dan biaya parkir sebesar Rp 2000. Pemandangan di embung ini berbeda dan menarik karena viewnya gunung Sindoro dan juga Gunung Sumbing. Embung ini terletak di lembah antara kedua gunung tersebut. Di dalam embung ini juga terdapat ikan-ikan kecil. Kami menyempatkan diri untuk memutari embung ini terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke tempat travelling yang kedua. Kami tidak lama mengunjungi embung Kledung karena cuaca yang panas sehingga kami segera menuju ke wisata alam Posong yang mungkin saja lebih sejuk.

Gunung Sumbing yang terlihat dari Embung Kledung

Pemandangan di sekitar Embung Kledung.

Spot foto unik di Embung Kledung.


Perjalanan kami lanjutkan ke Wisata Alam Posong. Untuk jalan yang dilalui kami tak lagi mengandalkan GPS karena saat perjalanan berangkat tadi sudah melewati gapura posong. Jarak dari Embung Kledung menuju gapura posong tidak jauh hanya sekitar 1,5 km. Gapura posong berada di sebelah kiri jalan jika dari arah Wonosobo. Di penunjuk arah jarak dari gapura menuju lokasi wisata sekitar 3,5 km. Namun pada kenyataannya jarak tersebutlebih jauh. Jalan yang kami lalui berupa jalan dari batu-batu yang ditata. Karena berada di lereng gunung maka jalanannya pun banyak yang mendaki dan berkelok-kelok. Namun di sepanjang perjalanan kami disuguhkan pemandangan yang luar biasa. Dibelakang kami terlihat Gunung Sumbing yang sangat indah. Banyak pohon cemara yang tinggi dan kokoh di pinggir jalan serta hamparan tembakau yang luas membentang. Di sepanjang perjalanan kami juga banyak berpapasan dengan warga sekitar yang pulang dari ladang. Setelah cukup capek karen tidak sampai-sampai di lokasi wisata, kami pun istirahat sejenak untuk memotret pemandangan yang luar biasa bagusnya. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi. Di tengah-tengah perjalanan kami melalui pos penarikan retribusi. Untuk dua orang dan untuk parkir motor kami membayar tiket sebesar Rp 16000. Cukup murah untuk pemandangan yang luar biasa menakjubkan.
Setelah berkendara sekitar 30 menit dari gapura akhirnya kami sampai di lokasi Wisata Alam Posong. Lokasi ini berada diantara ladang tembakau. Wisata alam Posong berada di kaki gunung Sindoro dan berada diantara Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Ketinggian tempat ini sekitar 1700 meter diatas permukaan laut. Namun suhu ditempat ini tidak terlalu dingin untuk tempat yang ketinggiannya lebih dari 1500 mdpl. Di Posong ini terdapat beberapa spot foto yang sangat indah. Selain itu terdapat fasilitas lain juga seperti gazebo, wc dan juga warung. Sebelum akan berkeliling menikmati pesona malam kami memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu. Kami beristirahat di sebuah gazebo tidak berselang lama ada ibu-ibu yang menawari kami kopi, makan dan juga minuman. Kami sempat bingung karena warung disitu tutup semua. Tapi ada satu penjual yang tidak menempati warung dan hanya menggunakan motor. Akhirnya kami memesan beberapa makanan dan minuman. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pesanan kami datang. Dan kami langsung menyantap pesanan kami tersebut untuk tenaga kami berkeliling nanti. Harga dari makanan dan minuman tersebut pun tidak terlalu mahal untuk suatu tempat wisata. Untuk kopi susu 2, mie telor dan tempe goreng 5 hanya Rp 22 ribu. Jangan khawatir juga karena disini juga terdapat warung makan bakso dan jagung bakar. Hanya saja tempatnya agak sedikit diatas, sehingga harusberjalan lebih jauh untuk kesana. Setelah selesai makan, kami mulai berjalan-jalan menikmati alam. Kami memutuskan untuk berjalan menuju sebuah gazebo yang berada di tempat paling atas. Namun di tengah perjalanan kami menjumpai papan yang berisikan larangan untuk pengunjung naik sampai ke atas. Dan setelah diperhatikan lebih teliti, itu bukanlah sebuah gazebo melainkan sebuah gubug yang mungkin milik warga setempat. Setelah puas menikmati keindahan alam Posong dan tidak lupa juga untuk berfoto untuk sekedar mengabadikan bahwa kami pernah kesini, kami pun memutuskan untuk pulang.
Dari travelling yang kami lakukan, kami mendapat suatu pelajaran sebuah kesabaran akan berujung pada suatu keindahan yang tak terkira. Selain itu juga selalu ingat-ingat siapa tau pernah menjamah suatu daerah tapi lupa seperti kami. 
Cheers.

Jalan menuju wisata Alam Posong.

Pemandangan yang terlihat dalam perjalanan. 

Rumah sebagai fasilitas wisatawan.

Penjual bakso di ketinggian alam Posong.

Spot foto terbaik di Wisata Alam Posong.



Pesona Alam Watu Tekek, Bukit Pethu dan Taman Bambu Air di Kulon Progo



Hari ini tanggal 19 Juli 2016 kami melanjutkan travelling menuju Kabupaten Kulonprogo. Kami memilih dua tempat wisata baru yaitu Bukit Pethu dan Taman Bambu Air yang terletak di Waduk Sermo dan Watu Tekek yang berada di Samigaluh. Kami berangkat pukul 09.00 sesuai dengan rencana. Setelah semua persiapan kami lakukan kami berangkat dengan masih mengandalkan GPS. Sebenarnya jarak dari rumah ke Watu Tekek tidaklah terlalu jauh, hanya sekitar 45 menit. Akan tetapi karena mengandalkan GPS kami harus berjalan memutar sehingga waktu yang ditempuh mencapai 1 jam lebih. Dari arah Magelang kami lewat Tempel kemudian belok kanan, dan mengikuti jalan tersebut sampai perempatan minggir ambil arah kanan menuju jalan kebon agung dan menuju kearah samigaluh. Sampai di perempatan dekso ambil arah kanan pada jalan nanggulan-mendut. Sekitar 1km belok kiri pada pertigaan arah boro. Ikuti jalan hingga terdapat penunjuk arah menuju Watu Tekek pada kanan jalan. 
Sekitar pukul 10.00 kami tiba di Watu Tekek, disana kami harus membayar tiket masuk sebesar Rp 3000 dan parkir Rp 2000. Lokasi Watu Tekek ini berada di dalam desa sehingga sebelum tiba di tempat wisata tersebut kami harus melalui jalan sempit di dalam desa tersebut. Tempat wisata ini hanya di kelola oleh warga setempat yang rumahnya tidak jauh dari tempat wisata tersebut. Setelah berjalan menaiki beberapa tangga menuju Watu Tekek, kami tiba di beberapa spot yang indah. Disana kami bisa melihat pemandangan hamparan bukit menoreh. Ada sebuah batu yang dinamai watu tekek, mungkin karena pada batu tersebut banyak terdapat tekek. Karena jika dilihat dari bentuknya juga tidak menyerupai tekek. Fasilitas di tempat wisata ini cukup lengkap terdapat toilet, tempat sampah, dan juga warung. Akan tetapi karena masih terlalu pagi warung tersebut belum buka. Disana juga terdapat gubug-gubug tempat berteduh dan beristirahat, akan tetapi banyak tangan-tangan jahil yang mencoret-coret beberapa fasilitas tersebut sehingga kurang enak dipandang.

Salah satu spot foto di watu tekek.

Spot foto di Watu Tekek.

Batu yang menyerupai tekek, dijuluki Watu Tekek.


Setelah waktu menunjukkan sekitar pukul 12.00 kami turun dan beralih ke tempat wisata selanjutnya di sekitar Waduk Sermo. Wisata tersebut adalah Bukit Pethu dan Taman Wisata Bambu Air. Kami kembali mengandalkan GPS. Dulu pernah sekali ke Waduk Sermo dengan mengikuti GPS dan ternyata jalan yang kami lalui berupa jalan hutan yang berbatu dan bukan jalan utama. Akan tetapi pemandangan yang disuguhkan cukup bagus. Untuk kali kedua kami ke Sermo, kami kembali tertipu oleh GPS. Kami kembali melewati jalan hutan tersebut, dan di sepanjang perjalanan kami hanya berkeluh kesah karena kembali tertipu. Untuk sampai ke Bukit Pethu kami harus mengikuti jalan yang mengitari waduk tersebut dan mengandalkan papan penunjuk arah.
Setelah sempat emosi karena tidak sampai-sampai, tibalah kami ke lokasi Bukit Pethu. Tiket masuk seharga Rp 5000 dan parkir Rp 2000. Pemandangan disana memang indah namun sayangnya ada beberapa peraturan yang wajib dipatuhi. Disana terdapat dua menara kayu yang dijadikan spot foto. Dan setiap spot foto dikenakan biaya Rp 5000 per orang. Ketika berfoto kami harus menggunakan pengaman dan di foto oleh Crew setempat. Hal tersebut membuat kami sedikit tidak nyaman, setelah itu ketika ingin mendapatkan foto tersebut satu foto harus membayar Rp 5000. Hal tersebut ada positifnya juga namun kami merasa kurang puas.
Setelah itu kami menuju Taman Wisata Bambu Air. Kami sempat bertanya jalan  kepada penjaga parkir di Bukit Pethu dan ternyata jaraknya tidak terlalu jauh. Setelah beberapa menit mengikuti jalan yang memiliki pemandangan yang lumayan menarik, akhirnya kami sampai di tempat kedua. Jalan masuk menuju lokasi ini berada di sebelah deretan warung yang berada di pinggir waduk. Tidak perlu khawatir karena terdapat papan nama di pinggir jalan tersebut. Tiket masuk seharga Rp 5000 dan parkir Rp 2000. Karena tempat wisata tersebut berada di tengah Waduk kami disediakan alat transportasi kapal untuk menjangkau tempat tersebut tanpa harus membayar lagi, ini sangat menyenangkan. Setiap pengunjung diberi waktu 10 menit untuk berfoto dan menikmati pemandangan disekitarnya, setelah itu bergantian dengan pengunjung lainnya. Sepanjang travelling kali ini kebanyakan orang yang kami temui sangat ramah. Ini membuat perjalanan kami berasa aman dan nyaman.

Salah satu spot foto di Bukit Pethu

Salah satu foto di Taman Bambu Air

Taman Bambu Air Sermo

Transportasi kapal yang disediakan oleh pengelola Taman Bambu Air